Pengunaan Bahasa Dayak Ngaju untuk keagamaan

Pengunaan Bahasa Dayak Ngaju untuk keagamaan

Ubntukjkepentingan Bahasa Dayak muncul dalam tiga dialek menurut daftar milik the Bible Society; dialek Ngaju dipakai di daerah tenggara Borneo Belanda(Kalselteng) ; dialek Sea Dayak (Dayak Laut) dipakai di daerah Sarawak, dan dialek Land Dayak (Dayak darat) atau Beta dipakai di daerah Sarawak. Perjanjian Baru diterjemahkan oleh J.F. Becker dan A. Hardeland of the Rhenish Missionary Society, dipublikasikan dalam dialek Ngaju pada tahun 1846, buku Sejarah Alkitab diterbitkan empat tahun sebelumnya. Alkitab diterjemahkan oleh Hardeland dan seorang Dayak pribumi yang bernama Timothy Marat dipublikasikan oleh the Netherlands Bible Society pada tahun 1858. Al kitab ini dinamakan Surat Barasih.

Untuk kepentingan agama Islam, pengunaan bahasa dayak ngaju tidak terdapat catatan penting untuk kepentingan tersebut. Umumnya orang dayak ngaju dan sub suku2nya seperti Bakumpai, mangkatip, seruyan dan katingan mengunakan kitab-kitab dalam bahasa melayu / banjar. seperti Kitab Sabilal Muhtadin karya sheikh muhammad arysad Al banjari.
--------------------

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Pengunaan Bahasa Dayak Ngaju untuk keagamaan"

Posting Komentar