Sebuah peradaban yang terlupakan

Sebuah peradaban yang terlupakan
Cikal bakal yang menjadi sejarah
Pendahuluan
Kalimantan (Borneo atau beranio –kau atau kali besar-besar) yang merupakan pulau atau benua baru bagi hidrah Migran suku-suku Hunan dan Han di wilayah Indo china (cina Selatan ) yang mungkin komonitas suku- pengembara atau juga suku-suku yang kalah perang di zaman Dinasti China Kono ,yang melaku kan perjalanan yang sangat jauh (mungkin sebelum jaman Neo politicum ) di mana daratan Nusantara masih belum berpisah satu sama lain oleh mencair nya kutub es di benua Antartika ( Paparan Sahul dan Paparan Sunda) serta penelitian alur Sungai2 besar dari Kalimantan yang masih ada hubungan dengan sungai2 di pulau Jawa yang bermuara di Lautan Indonesia / Hindia (india selatan) yang masih satu delta dengan Sungai Hwang –Hoo (Kuning ) di Republik Rakyat Tjina dan Sungai Gangga Di daerah Guzarat.hindhi dan Punjabi di Negara India (asia Selatan)
Nun jauh di pedalaman Kalimantan Tengah di Das Mentaya (sekarang Kotawaringin Timur) ada anak sungai Yaitu Sei.RINJAU DI SUNGAI saranau , di awal abad 19 komonitas dayak menyeragam kan diri menjadi sebuah komunal land tenure.,yang sudah mempunyai tata cara kehidupan berdemokrasi /Khas masyarakat adat Kalimantan Tengah ( Orang Dayak Kalteng “tidak Mengenal Raja” )
Dimana struktur kehidupan kebersamaan ,kekerabatan dengan adanya Betang –betang / Lamin (rumah panggung yang sangat panjang dan besar ).
Tak terkecuali di daerah Mentaya Sungai Seranau Di sei RINJAU juga terdapat sebuah bekas peradaban yang sekarang di namakan Kaleka TAKUNANG ,sebelum di obrak abrik oleh raksasa-raksasa perkebunan kelapa sawit Skala Besar, daerah tersebut banyak di terdapat situs-situs budaya seperti Tajahan, Pukung Pahewan, Sandung ,Thambak (Kotak berlapis untuk peti tulang belulang yang di taruh didalam Tanah tapi sudah mengalami ritual Tiwah), Rumah keramat (rumah kecil utuk ritual adat pengakuan manusia dengan kekutan alam) serta kebun buah-buahan seperti Durian Cempedak,rambutan ,Tangkuhis (mata Kucing) Duku,langsat ,rumpun bambu Bethung , karet dan rotan (yang Tersisa hanya kepunyaan keluarga UMBUNG bin Tarang )
Sejarah mencatat ,seiring perkembangan zaman di mana status social manusia berubah ,mengikuti perubahan alam dan lingkungan Kaleka Takunang pun tak lepas dari perubahan itu ( mungkin Zaman Asang / Kayau Mengayau), sebagian warga yang menjadi penduduk di betang tersebut perlahan-lahan ada juga yang membuat daerah baru seperti di daerah POndok Damar, Tanah Putih, Sebabi ,Bangkal,Kenyala , TangarSakadua, dan Kawan Batu. (kekerabatan ini di tunjukan oleh persamaan budaya dan bahasa ; dalam hal budaya upacara Tiwah Jenasah di keremasi berbulan2 baru di masukan kedalam sandung ,tidak seperti kebiasan Suku Dayak daerah lain yang menganut agama Kaharingan ada upacara “Mapui Mayat “/lahar ( Ngaben di Bali ) dan pencucian Tulang (setelah di kubur di dalam tanah beberapa tahun ) sebelum di masuki ke dalam Balai Pali (rumah khusus yang di persiapkan sebelum memasuki sandung) dan bahasa yaitu bahasa TOMUAN anak Sub Suku Dayak Ngaju yang mana sebaran nya di sekitar pesisir Sungai Cempaga ( Parit sampai dengan desa Pelantaran )dan sei Tualan (desa Kabuau dan Tehang)
Desa kenyala Era tahun 1900 -an yang merupakan dusun tempat berusaha dan memelihara ternak (karena alur sungai Kenyala banyak di tumbuhi rumput kumpai ) yang juga merupakan bagian komonitas dari Takunang di mana waktu itu ada asang ternak (sekarang mungkin penyakit ternak/Flu) pernah mengungsi ke daerah perbukitan/datah atau natai ……………yang waktu itu pernah mengadakan upacara TIWAH yang memotong kura-kura Ribuan ekor karena semua ternak di serang penyakit. Seperti di cerita kan oleh Buhut Rendai Tokoh masyarakat desa Kenyala di Dusun Lubuk Rengas.. dan untuk bukti sejarah di Dusun Tumbang Binjai masih adanya Thambak dan Sandung yang pada tahun 2005 raksasa Musim Mas ,Pt .Suka Jadi Sawit Mekar Mengobrak abrik kawasan yang semestinya di lindungi malahan di jadikan kebun sawit di mana pihak pemerintah hanya memandang sebelah mata atas persoalan tersebut. Alasan merekatidak ada bukti lapangan ( alasan yang tepat bila di bawa ke ranah hukum positip)
Desa Kawan Batu ,di sungai Batu di dusun Ipuh wilayah administrasi Desa Kawan Batu Kecamatan Mentaya Hulu ini merupakan peninggalan peradaban Takunang yang masih tersisa dengan masih adanya peninggalan sejarah berupa betang yang masih saat ini masih bisa di lihat di dusun Ipuh walau pun bentuk dan rupanya sudah tidak layak lagi di bilang suatu bukti peradaban karena termakan usia dan tidak adanya kesadaran dalam pelestarian cagar budaya oleh pemda setempat ( Kotim)
Di Era tahun 1975 –an di wilayah –wilayah tersebut sudah di usik oleh raksasa kapitalis dangan penjarahan emas hijau nya ,yang terbukti beroperasinya Hak penguasaan Hutan oleh beberapa Perusahaan kayu seperti Pt. Mentaya Kalang, didesa Kenyala, Tangar/saka dua dan tanah putih, Pt. Sarmento Prakanca Timber (Sarpatim KLI –Group) di desa Tangar, Kawan batu . Pt. Kayu Kalaban Timber (Kayu Mas Group) di desa Sebabi, . dan Desa Bangkal Pt. Bina Samakta dan Khirul- bazah (Kayu mas Group ) di desa Pondok Damar dan sekitar . serta era tahun 1990 – An Pt. Daya Bambu dan Pt.mulia Permata Group sebagai kontraktor penjarah pasca pelepasan pengalihan kebijakan Dephut atas pemamfaatan hasil hutan ke Pt.Inhutani III (Perum Negara) yang mulai dari sini lah mempermudah Raksasa-Raksasa Malaysia menancap kan kukunya dalam jangka waktu yang tak terbatas, di mana beroperasinya PBS-PBS Perkebunan Kelapa Sawit Seperti WILMAR –GROUP, MUSIM MAS GROUP, SINAR MAS GROUP, KEPONG BERHAD-(KULIM BHd .lTd) SIIM DARBY-GROUP ,ASRA –GROUP,SALIM-GROUP DI KOTIM & SERUYAN Yang merambah dan mengusur serta merubah ekosistim kehidupan mahluk hidup di sana dengan sekejap mata dengan alasan pembenaran INVESTASI.
(jangan kan situs budaya,cacing dan semut pun tidak mempunyai tempat lagi ) sumber ini di cerita kan oleh MENGGO BIN NUHAN warga desa TANAH PUTIH Kecamatan TELAWANG Kabupaten KOTAWARINGIN TIMUR KALIMANTAN TENGAH tahun 2009.
Palangka Raya 2 Agustus 2009
By. Thomas Wanly

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Sebuah peradaban yang terlupakan"

Posting Komentar